Kamis, 27 September 2012

Kasus Pengambilan Darah Ayam Cemani

Dinas Peternakan Dan Perikanan Pemerintah Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah, akan menelusuri kasus pengambilan sampel darah 17 ekor ayam cemani di Kedu oleh lima warga Malaysia yang seakan melakukannya secara sembunyi-sembunyi.

"Kami akan menanyakan ke peternak untuk menelusuri perbuatan warga Malaysia itu, apakah terkait penelitian atau kepentingan lain yang sifatnya mistik," kata Kepala Bidang Kesehatan Hewan Dinas Peternakan dan Perikanan Pemkab Temanggung, Martias Rusli, di Temanggung, Selasa.

Lima warga Malaysia secara diam-diam mengambil sampel darah ayam cemani di sebuah hotel di Banjarnegara, tempat mereka menginap pada November 2009. Hingga saat ini, belum diketahui motif pengambilan sampel itu tetapi kasus itu terungkap pada Minggu ( 21/2) setelah seorang peternak mengemukakannya.

Ia mengatakan adanya dugaan berkaitan dengan kepentingan mistis atau magis atas pengambilan sampel darah itu. "Karena tidak masuk logika jika hanya mengambil beberapa mililiter darah dihargai sampai Rp10 juta. Jika penelitian, dengan uang tersebut bisa membeli ayam cemani," katanya.

Rusli menyatakan, tidak menutup kemungkinan kegiatan mereka untuk penelitian karena darah mengandung beberapa komponen misalnya Fe (zat besi), antibodi, dan hemoglobin.

Jika pengambilan sampel darah itu mengarah ke penelitian atas suatu ilmu pengetahuan, katanya, Pemkab Temanggung akan melayangkan protes kepada orang yang bersangkutan atau Pemerintah Malaysia melalui Dinas Peternakan Pemprov Jateng di Semarang dan Kementerian Pertanian di Jakarta. "Karena untuk penelitian ada aturannya," katanya.

Rusli menyebutkan, populasi ayam cemani Kedu saat ini sekitar 88.122 ekor. Kelompok Tani Cemani, "Makukuhan Mandiri" Kecamatan Kedu, memelihara sekitar 22.637 ekor, diantaranya 214 ekor pejantan dan 1.562 ekor betina.

Ia mengatakan, Pemprov Jateng akan mematenkan ayam cemani tersebut. Seorang peternak ayam cemani Kedu, Andoko, mengatakan, lima warga Malaysia pada November 2009 mendatangi dirinya dan sejumlah peternak lainnya. Mereka, memilih ayam yang diinginkannya secara acak.

Pertemuan itu, katanya, dilanjutkan di sebuah hotel di Kabupaten Banjarnegara. Ia mengatakan, di tempat itu darah ayam diteteskan dengan melukai bagian jengger dan kemudian ditempatkan di suatu wadah khusus.

Ia mengatakan, para peternak menerima imbalan berupa uang dengan jumlah bervariasi dari mereka atas pengambilan sampel darah itu. Jika darah ayam cemani yang berwarna merah kehitaman tidak berubah warna setelah selama lima menit, katanya, pemiliknya akan diberi imbalan lima juta rupiah.

Jika warna darah tidak berubah selama 10 menit, katanya, imbalannya Rp10 juta. Jika warna darah ayam berubah dalam jangka waktu antara tiga hingga lima menit, katanya, pemiliknya mendapatkan imbalan Rp1,25 juta hingga Rp 2,5 juta.
http://nusantara.tvone.co.id/berita/view/33564/2010/02/23/kasus_pengambilan_darah_ayam_cemani_oleh_wn_malaysia_ditelusuri/

2 komentar:

daftar harga power bank mengatakan...

haram ga ya itu darah ayam cemani???

IBU TUTI TKI SINGAPUR mengatakan...

saya PAK SLEMET posisi sekarang di malaysia
bekerja sebagai BURU BANGUNAN gaji tidak seberapa
setiap gajian selalu mengirimkan orang tua
sebenarnya pengen pulang tapi gak punya uang
sempat saya putus asah dan secara kebetulan
saya buka FB ada seseorng berkomentar
tentang AKI NAWE katanya perna di bantu
melalui jalan togel saya coba2 menghubungi
karna di malaysia ada pemasangan
jadi saya memberanikan diri karna sudah bingun
saya minta angka sama AKI NAWE
angka yang di berikan 6D TOTO tembus 100%
terima kasih banyak AKI
kemarin saya bingun syukur sekarang sudah senang
rencana bulan depan mau pulang untuk buka usaha
bagi penggemar togel ingin merasakan kemenangan
terutama yang punya masalah hutang lama belum lunas
jangan putus asah HUBUNGI AKI NAWE 085-218-379-259
tak ada salahnya anda coba
karna prediksi AKI tidak perna meleset
saya jamin AKI NAWE tidak akan mengecewakan